Meninggalkan Istano Basa Pagaruyung sore menjelang petang itu, unyu kembali menggelinding di aspal hitam jalanan Batusangkar menuju Kota Padang. Walaupun hari mulai gelap, tp gw masih bisa liat-liat pemandangan di sepanjang jalan. Dan seperti perjalanan sebelumnya, menuju Kota Padang pun kami masih ditemani dengan scene-scene keren.
Otw dari Batusangkar ke Danau SIngkarak nemunya yang seperti ini |
Sebelum mencapai Kota Padang, kami akan singgah ke Danau Singkarak. Danau Singkarak merupakan danau besar yang terletak pada ketinggian 3635 mdpl dengan luas permukaan air mencapai 11.200 hektar, dengan panjang maksimum 20 km dan lebar 6.5 km dan dalamnya 268 meter.
Danau ini membentang di 2 kabupaten, Solok dan Tanah Datar. Berjarak 70 km dari Kota Padang, 20 km dari Solok dan sekitar 36 km dari Bukittinggi. Danau Singkarak merupakan danau vulkanik ya… tau dong danau vulkanik itu apa???
Menurut cerita danau yang merupakan hulu dari Sungai Batang Ombilin ini dulunya merupakan lautan luas. Namun karena terjadi sebuah peristiwa luar biasa (gw ga tau, itu peristiwa apa), air laut kemudian menyusut dan jadilah Danau Singkarak seperti saat ini.
Danau Singkarak terkenal karena keindahan alamnya. Permukaan air yang tenang, pemukiman penduduk di pinggiran danau lengkap dengan berbagai aktivitasnya, dan di kejauhan terlihat Gunung Singgalang dan Gunung Merapi. Selain itu, Danau Singkarak juga terkenal karena Ikan Bilih-nya, 1 spesies ikan yang konon hanya bisa hidup dan berkembang biak di danau itu. Unik juga ya Ikan Bilih ini, hanya bisa bertahan di Danau Singkarak.
Gw dan teman-teman sampe di Danau Singkarak persis setelah adzan maghrib. Mentari yang udah mulai beranjak ke sisi barat masih tampak kemerahan di balik pegunungan di seberang danau. Beberapa perahu kecil di tengah danau pun terlihat telah mengarah pulang ke daratan.
Sunset senja itu di Singkarak |
Sampe di pinggir danau, gw segera turun dan mencoba mengejar sunset yang tinggal sedikit. Mata gw sempat melihat beberapa perahu nelayan yang mendekati daratan.
Petang itu di Danau Singkarak |
Perlahan, cahaya kuning kemerahan di sisi barat semakin menghilang di balik punggung Bukit Barisan, gw dan teman-teman masih harus lanjut perjalanan sekitar 70 kilo lagi ke Kota Padang. But…. sebelum pulang, yuk beli oleh-oleh Ikan Bilih dulu…
Pengen ngerasain nikmatnya Ikan Bilih yang jadi produk primadona di Danau Singkarak.
Nah… di sekitar danau ini banyak toko-toko yang menjual aneka makanan dari ikan bilih. Ada yang masih berupa ikan (tentunya udah kering, digoreng ½ mateng), ada yang udah diolah jadi krupuk, dan yang laen-laen.
Gw nyobain…. hmm… ternyata enaaaaaaaakkkkk….. hehehhehehe… (no pict for Ikan Bilih ya…. udah masuk perut soalnya :D)
Dengan sebungkus Ikan Bilih ½ mateng seberat ½ kilo (cukup lah ya untuk oleh-oleh nyokap), gw balik ke arah si unyu. Capcus ke Padang yuk unyu…..