Search

Arakurayama Sengen Park dan Pagoda Chureito

Sebelum berangkat ke Jepang, saya beberapa kali browsing untuk mencari informasi, tempat wisata apa saja yang sekiranya terjangkau secara waktu dan bisa mewakili gambaran tentang Jepang. Salah satunya tentu Gunung Fuji. Namun mengingat waktu yang sempit, saya mulai mencari alternatif tempat, di mana saya bisa melihat Gunung Fuji, namun tidak memakan banyak waktu untuk mencapainya.

Maka saat memilih paket One Day Tour pun, saya benar-benar mencari destinasi yang memberikan pilihan bisa melihat pemandangan Gunung Fuji, walaupun (untuk saat ini) cukup dari jauh saja. Dan setelah Oishi Park, ternyata destinasi saya berikutnya memberikan pemandangan Gunung Fuji dari sudut yang berbeda dan tentunya dengan pengalaman yang berbeda juga. Yup, Arakurayama Sengen Park (新倉山浅間公園, Arakurayama-Sengen-Kōen), itulah tujuan saya selanjutnya. Karena mengikuti paket tur, saya tidak perlu bingung dengan transportasinya. Cukup duduk manis di bus, dan tibalah saya di halaman parkir yang cukup luas.

Berlokasi di 2-3353 Arakura Sengen, Fujiyoshida-shi, Yamanashi, Arakurayama Sengen Park merupakan salah satu destinasi turis untuk melihat Gunung Fuji. Apabila musim sakura tiba, bahkan pengunjung bisa melihat 3 ikon Jepang secara bersamaan, yaitu Gunung Fuji, bunga sakura, dan Pagoda Chureito.

Selama di Jepang, saya sangat kagum dengan kerapian dan kebersihan kota-kotanya. Saat tiba di area parkir Arakurayama Sengen Park pun, saya tidak melihat ada sampah yang berserakan, padahal di area parkir tersebut ada beberapa penjual makanan kecil. Saya menemukan beberapa tempat sampah yang bisa dibilang sangat bersih, tidak ada sampah sedikit pun di dalamnya.

kayaknya ga pernah nemu sampah selama jalan-jalan di Jepang

Dari area parkir, saya berjalan menuju pintu masuk area taman yang ditandai dengan gerbang sederhana terbuat dari 2 buah kayu besar di kanan kiri yang dicor beton serupa batu, di bagian atasnya terdapat kayu yang dipasang melintang dan terdapat 4 buah gantungan seperti rumbai-rumbai. Selangkah melewati gerbang, terdapat 2 bangunan semacam kotak surat atau semacam lampu taman berwarna orange yang mengapit di kanan kiri jalan. Begitu masuk, saya langsung dihadapkan pada undakan anak tangga yang entahlah ada berapa banyak. Tangga batu itu tidak terlalu curam, cenderung landau, namun sepanjang mata memandang yang terlihat hanyalah tangga batu. Di sepanjang jalur tangga pohon-pohon besar terlihat di kanan kiri, sehingga cukup membuat teduh jalur.

perjalanan “mendaki” dimulai dari sini
torii gate dan deretan anak tangga yang menunggu

Saya mulai menapaki anak tangga satu demi satu. Sepanjang ingatan saya, setiap sekitar 20 anak tangga akan terdapat bordes (bagian anak tangga yang lebih luas) yang bisa digunakan untuk berhenti dan beristirahat. Dan tentu saja saya sangat memanfaatkannya, karena ternyata anak tangganya sangat banyak! Ya, jumlah anak tangganya seekitar 400 anak tangga! Saya tidak menghitung perlu berapa menit untuk akhirnya saya tiba di puncak. Setibanya di puncak, lelah menapaki anak tangga langsung terbayar dengan pemandangan yang ada di depan mata. Di bagian puncak terdapat area istirahat yang lumayan luas, ditata layaknya teater dengan bangku beton berundak.  Pagoda Chureito yang sangat legendaris berdiri megah, dan nun jauh di depan terlihat Gunung Fuji yang masih saja bersembunyi di balik awan. Mungkin belum jodoh saya untuk melihat Fuji, dan menurut Nahioroko yang menjadi guide saat itu, itu tandanya saya harus balik lagi ke Jepang untuk bisa melihat gunung Fuji.

di awal trek masih banyak bagian yang datar
pohon Maple yang ada di sepanjang jalur tangga membuat suasananya cukup teduh
let’s go!!!

Pagoda Chureito merupakan bangunan berlantai 5 yang melambangkan elemen-elemen penting dalam Buddhisme Mahayana, berada di dalam kompleks Kuil Arakura Sengen di kota Fujiyoshida. Pagoda yang dibangun pada tahun 1958-1963 ini merupakan monumen perdamaian untuk mengenang 960 penduduk Fujiyoshida yang gugur di dalam peperangan Sino, peperangan Russo, PD 1 dan PD 2. Pada atap pagoda di tingkat bawah hingga tingkat ke-4 terdapat atap pelana, atau dikenal dengan nama nagare-zukuri yang biasa digunakan pada bangunan tradisional Jepang. Sedangkan atap pada tingkat ke-5 merupakan atap lotus, atau yang dikenal sebagai ken-style, model atap yang biasa digunakan pada bangunan tradidional Tiongkok.

Gunung Fuji-nya sembunyi terus
pemandangan kota Fujiyoshida dari puncak taman Arakurayama Sengen
dan… here is this the iconic icon, Pagoda Chureito!!
lelahnya mendaki 400 anak tangga terbayar lunas!

Setelah beristirahat dan menikmati pemandangan yang gunung Fuji berikut kota Fujiyoshida dari ketinggian, saya pun memutuskan untuk turun. Apabila saat naik saya harus melewati jalur dengan deretan anak tangga yang sangat banyak, jalur turun ternyata lebih menyenangkan. Dari area teater, saya mengambil jalur di sisi kanan, menyusuri jalan setapak dari kayu yang dipagari batang-batang pohon di kanan kirinya. Setelah beberapa kali berbelok, tibalah saya pada jalur beraspal yang landai. Pohon-pohon besar tumbuh subur di sepanjang jalur, membuat teduh.

jalur turunnya lebih menyenangkan
jalurnya sederhana, tapi menyenangkan

Berjalan beberapa saat, saya tiba di halaman sebuah kuil, kuil Shinto Arakura Fuji Sengen-jinja. Kuil bersejarah yang dibangun pada tahun 705 ini berada di tengah-tengah Gunung Arakura,  dan memiliki gerbang torii berwarna merah. Saat saya tiba di halaman kuil, terlihat banyak pengunjung yang sedang berdoa di aula utama. Mereka berdoa kepada dewa pencegahan bencana dan kebahagiaan rumah tangga.

kuil Arakura Fuji Sengen-jinja
torii gate, ciri khas gerbang menuju area kuil di Jepang
kalau dari awal tahu rute ini, sepertinya saya ga akan lewat 400 anak tangga tadi
ini bentuknya unik, di sepanjang jalur naik dan turun, sepertinya lampu taman
selesai! Torii gate di akhir jalur turun
Pagoda Chureito

Saya pun melanjutkan perjalanan hingga ke ujung jalan, kembali ke bus yang akan membawa saya ke tujuan selanjutnya. Di perjalanan menuju area parkir saya menemukan rumah yang desainnya saya suka banget, apalagi dengan taman serta pohon-pohon di sekelilingnya.

suka banget dengan model rumah dan lingkungan di sekitarnya

 

Beberapa akses yang bisa digunakan untuk berkunjung ke Arakurayama Sengen Park:

Dari Tokyo:

Naik kereta api dari Stasiun Shinjuku ke Stasiun Otsuki menggunakan kereta ekspres “Azusa” atau “Kaiji”. Dari Stasiun Otsuki, naik kereta api jalur Fujikyu ke Stasiun Shimoyoshida. Dari Stasiun Shimoyoshida, naik taksi atau bus ke Arakura Fuji Sengen Jinja Shrine.

 

Dari Kawaguchiko

Naik bus dari Kawaguchiko Stasiun ke Arakura Fuji Sengen Jinja Shrine. Keemudian berjalan kaki selama 10-15 menit untuk mencapai Chureito Pagoda.

 

Dari Nagoya

Naik kereta api dari Stasiun Nagoya ke Stasiun Kofu menggunakan kereta ekspres “Azusa” atau “Kaiji”. Dari Stasiun Kofu, naik kereta api Jalur Fujikyu ke Stasiun Shimoyoshida. Dari Stasiun Shimoyoshida, naik taksi atau bus ke Arakura Fuji Sengen Jinja Shrine. Dan berjalan kaki selama 10-15 menit untuk mencapai Chureito Pagoda.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.