Search

Jendela Kecil Dunia

I see, I hear, I love, I dream, so I travel

Home
Blog
Destination
- Indonesia
- Asia
Gallery
About Me
Contact Me

Tag Archives: China Folk Culture Village

Jendela Kecil Dunia → China Folk Culture Village

Categories Asia Travel

Shenzhen #1 – Splendid China & China Folk Culture Village

by Evy Priliana Susanti Posted on June 25, 2013 January 29, 2020

Travelling in China Day #1 - Splendid China & China Folk Culture Village, Shenzhen

About Me

Life, travel, photography

Facebook
Twitter
Flickr

PROMO POST

Recent Posts

Mencicipi Shou Pu’Er, Teh Berusia 27 TahunJanuary 17, 2025
Mengunjungi Makam Al-Imam Al-Shafi’i di KairoJanuary 6, 2025
Mengunjungi Piramida Agung di Kota GizaJanuary 4, 2025

Categories

Indonesia

Categories

Africa
Art
Asia
Blog
Culinary
Eropa
Health
Indonesia
Museum
Profile
Travel

#LetMeTellYouAStory Hagia Sophia dan Toleransi D

#LetMeTellYouAStory

Hagia Sophia dan Toleransi

Dulu, saya bertanya-tanya apa yg membuat banyak org begitu tertarik dg Hagia Sophia. Dan setelah saya melihatnya secara langsung, saya bukan hanya tertarik, tapi langsung jatuh cinta pd arsitektur dan cerita di baliknya.

Di Hagia Sophia, kita akan menyaksikan 3 atribut keagamaan yg bersanding secara damai: Kristen Ortodoks - Katolik Roma - Islam. Hanya di Hagia Sophia kita bisa melihat kaligrafi Allah dan Muhammad bersanding dg lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus. Hanya di Hagia Sophia kita bisa melihat mosaik malaikat dg siluet salib menghiasi kubah yg juga berisikan kaligrafi Islam.

Takjub!
Itu kesan pertama saya begitu melihat interior dan arsitektur dari Hagia Sophia. Kesan “sejuk” sangat terasa ketika melihat mosaik, lukisan dan kaligrafi bersanding bersama.

Saat saya mengetahui sejarah di baliknya, semakin saya merasa kagum, terharu dan makin cinta. Hagia Sophia adalah saksi sejarah dari berbagai kejadian di masa lampau, mulai dari masa Kekaisaran Yustinianus I, Patiark Ekumenis Konstantinopel, Kaisar Andronikus II, Sultan Mehmed II, Sultan Suleiman Al Kanuni, hingga Republik Turki.

Hagia Sophia yg dianggap sbg lambang arsitektur Bizantium dikatakan “telah mengubah sejarah arsitektur”. Thanks a bunch utk arsitek Isidore, Anthemius, Astras, Peralta, Sinan, dan Davud Ağa. You do a great job!

Penasaran ga dg cerita Hagia Sophia yg lengkap? 🤭🤭

#jendelakecildunia #hagiasophia #ayasofya #istanbul #turkey #travelstory #travelphotography

#LetMeTellYouAStory It’s not my dream, mas! Be

#LetMeTellYouAStory

It’s not my dream, mas!

Bertolak belakang dari kalimat viral di salah satu drama di platform online, Cappadocia sama sekali ga pernah ada di bucket list saya. Kalau ditanya kenapa, ya karena memang ga pengen aja ke sana.

Tapi, kenapa tiba-tiba sampai di sana? Yah, mungkin ini yg disebut manusia berencana, tapi Tuhan yg menentukan. Karena satu dan lain hal, akhirnya saya sampai di Turki.

Karena memang tidak masuk di bucket list, di Cappadocia pun saya tidak mencoba naik balon udaranya, walau seperti yg kita tahu, semua orang yg datang ke Cappadocia ya karena mau naik balon udara. But, that’s not me!
Saya hanya melihat dan memotret pengunjung yg naik balon udara. Menikmati udara paginya dan mengagumi landscape di lembah Goreme yg cukup indah.

Kalau ditanya bagaimana kesan saya terhadap balon udara di Cappadocia? Jawabnya “mungkin menyenangkan”. Ya karena saya tidak menikmatinya secara langsung. Saya justru lebih menikmati utk mengamati kesibukan operator-operator dlm menyiapkan balon udaranya. Mobil-mobil travel yg hilir-mudik mengantarkan pengunjung, pijar api yg membesar krn katub tabung hidrogen yg dibuka agar udara panas yg menjadi tenaga pendorong balon udara utk terbang memenuhi ruang di balon udara. Dan tentu saja mengabadikan semua kesibukan di pagi yg gelap itu dr balik lensa kamera dan handphone.

Aneh? Mungkin. Tapi itu yg saya rasakan. Melihat balon-balon udara yg pelan-pelan terbang, tinggi dan semakin tinggi. It’s enough.

#jendelakecildunia #cappadocia #turkey #hotairballoon #göreme #travelstory #travelphotography

#LetMeTellYouAStory Yeşil Camii Di kota Bursa,

#LetMeTellYouAStory

Yeşil Camii

Di kota Bursa, terdapat sebuah mesjid yang dikenal dengan nama Green Mosque atau Mosque of Mehmed I atau Yeşil Camii, lokasinya di bagian timur Bursa. Mesjid ini berada di suatu komplek yg terdiri dari mesjid, türbe, sekolah, dapur dan pemandian. Nama Green Mosque sendiri berasal dari warna interiornya yg didominasi dg marmer hijau dan biru.

Mesjid ini didesain oleh Hacı İvaz Pasha. Ground breaking dimulai pd thn 1419 dan selesai pd thn 1421, dlm masa pemerintahan Sultan Mehmed I Çelebi (1413-1421). Di depan mesjid terdapat bangunan yg didominasi warna biru yg merupakan makam dr Sultan Mehmed I Çelebi.

Sejak 2014, Green mosque ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Lingkungan di sekitar mesjid sangat apik, dg taman bunga dan pepohonan. Bagian dalamnya sangat indah dihiasi dg kaligrafi dan marmer yg didominasi warna hijau dan biru. Di tengah ruangan terdapat kolam segi 8 yg dibangun menggunakan marmer putih dg tulisan “lutfen havuza para atmayiniz” (tolong jangan membuang uang ke kolam).

#jendelakecildunia #greenmosque #yeşilcamii #mosqueofmehmed #bursa #turkey #travelstory #travelphotography

#LetMeTellYouAStory Ulu Camii Great Mosque, merup

#LetMeTellYouAStory

Ulu Camii Great Mosque, merupakan mesjid terbesar di kota Bursa, ibukota pertama kekaisaran Ottoman, dan merupakan landmark dari arsitektur Ottoman yg termasuk bagian dari arsitektur Seljuk Turkey.

Pembangunan Ulu Camii merupakan perintah dari Sultan Bayezid 1, didesain & dibangun oleh arsitek Ali Neccar pd 1396-1399. Sultan Bayezid 1 sendiri merupakan sultan ke-4 di kekaisaran Ottoman.

Ulu Camii berukuran 55 x 69 meter dg interior berupa kaligrafi seluas 3165.5 msq. Mesjid ini memiliki 20 kubah di bagian atapnya. Berdaya tampung 5000 jamaah.

Yang unik, di bagian dalamnya terdapat air mancur yg saat ini digunakan sbg sarana berwudhu. Kubah di atas air mancur ini dilapisi oleh kaca sehingga bisa meneruskan cahaya ke bagian dalam mesjid.

Mimbar kayu yg ada di sebelah mihrab dibuat dg gaya arsitektur tradisional Anatolian Seljuk menggunakan teknik kundekari, yaitu menyambung antar bagian kayunya tanpa menggunakan paku/lem. Permukaan mimbar dihiasi dg pattern geometri dan floral arabesque yg dibuat oleh pengrajin Haci Mehmed of Antep, anak dari Abdülaziz di tahun 1400.

#jendelakecildunia #ulucamii #bursa #turkey #travelstory

#LetMeTellYouAStory Entah sejak kapan si penikmat

#LetMeTellYouAStory

Entah sejak kapan si penikmat aroma harum kopi ini menjadi pencinta kopi sungguhan 😁😁
Tapi sekarang, setiap bepergian rasa-rasanya selalu wajib untuk singgah di warung kopi. Dan beberapa waktu lalu saya menemukan satu warung kopi sederhana di Kota Malang yang suasananya bikin betah.

Kebiasaan browsing mencari lokasi untuk ngopi akhirnya membawa saya di @tokokopigao. Hari masih pagi waktu saya tiba di sana, dan tampaknya Kopi Gao baru saja buka.Terlihat 姐姐 sedang membersihkan meja dan menatanya, menyambut pengunjung yang mungkin ingin ngopi dan sarapan di sana. Menu yang disajikan di sana cukup menarik, apalagi untuk beberapa menu menambahkan kata ‘klasik’. But unfortunately, saat saya ingin memesan kopi, ternyata kopi yang saya pilih belum ready. Biji kopinya kebetulan out of stock, dan baru ada di siang hari. Akhirnya saya memesan Kopi Susu Moka Saring.

Tanpa menunggu lama, kopi yang saya pesan tersaji. Menggunakan cangkir putih berbunga hijau, harum aroma kopi menyeruak di antara uap tipis yang naik dari permukaan cangkir. Lengkap dengan sendok ‘bebek’, penyajian kopi ini mengingatkan saya akan kampung halaman. Taste dari kopi yang saya pesan sangat memanjakan lidah. Rasa pahit kopi bercampur manisnya susu dan harumnya moka membuat sarapan pagi saya terasa sangat nikmat. Apalagi ditemani dengan pisang goreng bertabur bubuk kayu manis 😋😋 dan mantao isi kacang hitam dan ayam lada hitam. W-O-W 🥰🥰

Untuk harga, dijamin ga bikin dompet menangis kok, sangat bersahabat 😉😉
Dan surprise, setelah selesai menghabiskan seluruh pesanan dan beranjak akan pergi, tetiba 姐姐 memberikan bonus Choco Lito 😍😍
Wah, 谢谢姐🙏🏻🥰
Jadi, yang pengen nyobain ngopi enak di Malang, coba deh singgah di @tokokopigao (btw saya masih penasaran dengan Kopi Butter-nya 😃)

#jendelakecildunia #tokokopigao #coffeelover #traveling #indonesia #malang #indonesianfood #coffee #kopi

Load More Follow on Instagram

Facebook
Twitter
Flickr

© Copyright 2020 Jendela Kecil Dunia. All rights reserved.