Berkunjung ke Kota Ternate, akan ada 1 pemandangan unik di mana sebuah danau bersanding dengan lautan. Jarak yang memisahkan keduanya kurang dari 1 km, namun air yang ada di danau tersebut tetaplah tawar. Ya, Danau Ngade atau yang juga dikenal sebagai Danau Laguna. Sebuah danau yang berada di Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Kota Ternate, Maluku Utara. Sekitar 18 km dari Bandara Sultan Babullah dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 40 menit dengan menggunakan kendaraan beroda 2 atau 4. Untuk pengunjung yang ingin menyewa mobil, harga sewa dari pusat Kota Ternate ke Danau Ngade sekitar Rp 100.000 s/d Rp 150.000 untuk 1 kali perjalanan.
Danau dengan airnya yang berwarna hijau, dikelilingi dengan rapatnya pepohonan rindang yang selalu menghijau, berdampingan dengan birunya laut di perairan Maluku Utara, menyajikan pemandangan yang sungguh indah. Sepertinya, seluruh alam di Indonesia Timur ini diciptakan saat Tuhan sedang jatuh cinta. Indah, cantik, dan selalu mempesona. Danau ini juga berhadapan langsung dengan Pulau Maitara dan Pulau Tidore di kejauhan. Bisa dibayangkan betapa indah pemandangan yang bisa didapat dengan komposisi seperti itu.
Danau Ngade ini dimanfaatkan oleh penduduk sekitarnya untuk membudidayakan ikan air tawar seperti Nila dan Gurame. Karena, walaupun letaknya yang sangat dekat dengan laut, namun air di danau ini tetaplah tawar. Selain itu, danau ini juga dimanfaatkan untuk pengairan bagi perkebunan milik penduduk yang ada di sekitar danau.
Saya tiba di lokasi Danau Ngade menjelang senja, suasana sangat tenang. Di kejauhan, tampak Pulau Maitara dan Pulau Tidore mulai diselimuti kabut. Sementara di sisi sebelah Barat, langit mulai memerah jingga dan bola emas raksasa semakin mendekati garis cakrawala. Sinar merah jingga mengintip dan membias indah di sela-sela daun pohon Pisang yang banyak terdapat di sekitar titik pandang Danau Ngade. Sinarnya terasa lembut dan hangat menyentuh kulit.
Untuk menikmati pemandangan Danau Ngade, masyarakat setempat telah membuat sebuah titik pandang berupa jembatan kayu. Dari titik ini, pemandangan Danau Ngade, Pulau Maitara dan Pulau Tidore terlihat sangat jelas dan membentuk komposisi yang sangat cantik. Di lokasi titik pandang itu terdapat beberapa point yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk berfoto.
Karena hari semakin gelap, akhirnya saya harus meninggalkan titik pandang di danau yang sangat indah itu. Ditemani sinar merah jingga sang surya yang semakin memudar. Semoga keindahan alam di sekitar Danau Ngade tetap terjaga, sehingga bisa semakin dikenal dan dinikmati oleh banyak orang.