Search

Wat Phnom – Kuil untuk Mengenang Lady Penh

Saat mengunjungi sebuah daerah atau negara asing, saya biasanya akan berusaha untuk mencari tahu tentang budaya dan sejarah yang pernah terjadi di sana. Di kota Phnom Penh, saya mengunjungi Wat Phnom yang merupakan titik 0 km dan pusat perayaan Tahun Baru Khmer serta Pchum Ben.

Wat Phnom Historical Site
sejarah Wat Phnom

Wat Phnom (dalam bahasa Khmer), atau Mountain Pagoda merupakan salah satu kuil Buddha yang ada di kota Phnom Penh. Berdiri dengan tinggi sekitar 88.5 ft atau sekitar 27 meter, kuil ini dibangun pada tahun 1372.
Wat Phnom merupakan bangunan tertinggi di kota Phnom Penh, dan merupakan titik 0 km. Kuil ini diberi nama Wat Preah Chedey Borapaut.

Sejarah dibangunnya Wat Phnom bercerita tentang seorang janda kaya bernama Penh (biasa disebut sebagai Daun Penh, Lady Penh atau Nenek Penh) yang menemukan sebatang pohon Koki besar di sungai. Di dalam pohon tersebut terdapat 4 patung perunggu Buddha. Nenek Penh kemudian membangun sebuah kuil kecil di atas bukit buatan yang dibangun oleh orang-orang yang tinggal di desa untuk melindungi patung-patung suci tersebut. Hingga akhirnya tempat itu menjadi situs suci.

stupa putih besar dengan beberapa patung Singa penjaga di setiap sudutnya

Pada tahun 1437, Raja Ponhea Yat memerintahkan kepada Decho Srei untuk meninggikan bukit tempat Wat Phnom setelah pembangunan istana kerajaan baru di kota Krong Chaktomok Mongkol (atau yang kemudian dikenal sebagai Phnom Penh) selesai.

Berlokasi di Street 96 Norodom BlvdPhnom Penh, Cambodia, untuk memasuki kawasan Wat Phnom, pengunjung harus membeli tiket seharga 1$. Wat Phnom dibuka untuk umum setiap hari, mulai pukul 7 AM hingga pukul 6 PM. Pintu utama menuju Wat Phnom berupa tangga yang di kanan kirinya terdapat patung ular berkepala 7. Tiba di bordes pertama, terdapat 2 patung ksatria yang menjadi penjaga di akses masuk tersebut. Di bordes ke-2, saya menjumpai 4 patung singa dengan 2 ukuran yang berbeda. Sesaat tiba di pelataran kuil, terdapat 2 patung Singa besar di tangga akses memasuki kuil. Bagian plafond kuil seolah-olah disangga oleh patung-patung dewi cantik. Aroma dupa terasa kencang menyengat indra penciuman saat saya mulai mengitari kuil.

tiket masuk Wat Phnom, 1$
pintu masuk utama Wat Phnom dengan patung ular berkepala 7 di kanan kirinya

Di bagian dalam kuil, saya melihat sebuah altar besar yang dikelilingi oleh patung-patung, bunga, lilin dan barang-barang pengabdian serta persembahan. Dindingnya dihiasi mural, yang sebagian besar bercerita tentang kisah-kisah Jataka, kisah reinkarnasi Buddha sebelum masa pencerahannya. Ada juga mural yang bercerita tentang Reamker, atau kisah Ramayana dalam versi Khmer. Mural yang terdapat di bagian bawah dinding menggambarkan keseimbangan antara tradisional dan modern.

pelataran utama Wat Phnom
interior Wat Phnom dengan stupa Buddha besar
dinding dan bagian plafondnya penuh dengan mural yang sarat akan kisah-kisah masa lalu

Kuil ini telah mengalami beberapa kali perbaikan, yaitu di tahun 1434, 1806, 1894 dan 1926. Di bagian barat vihara terdapat stupa besar yang berisi abu Raja Ponhea Yat (r 1405–67) dan kerabat kerajaan. Sudut bagian barat daya dari kuil dan stupa, didedikasikan bagi Lady Penh. Sementara di sebuah paviliun yang berada di sisi selatan antara kuil dan stupa pengunjung akan menemukan patung Lady Penh yang sedang tersenyum di . Di bagian depan kuil biasanya dipenuhi oleh pengunjung yang berdoa dan membawa persembahan bagi Lady Penh, wanita yang telah berjasa mendirikan kuil itu.

bangunan yang terdapat di salah satu sudut halaman kuil, berisi semacam bedug besar
pembakaran dupa di sekitar kuil
bunga Lotus, digunakan pengunjung untuk berdoa

Di sekeliling kuil, saya menemukan banyak tumpukan bunga Lotus yang digunakan pengunjung untuk berdoa. Beberapa tempat dupa terlihat mengepulkan asap putih dan menebarkan bau khasnya. Pohon-pohon besar di sekitar kuil menjadikan suasana cukup sejuk. Walaupun pengunjung saat itu cukup ramai, tapi suasananya sangat tenang. Hari menjelang sore saat saya meninggalkan kompleks Wat Phnom untuk melanjutkan perjalanan.

pengunjung terus berdatangan, baik mereka yang akan beribadah, maupun yang hanya berkunjung

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.