Siang itu saya baru saja menghadiri resepsi pernikahan seorang teman yang lokasinya cukup jauh dari Jakarta, di kota Tasikmalaya. Segera setelah usai memberikan ucapan selamat, menikmati hidangan dan berfoto bersama, saya pun melangkah meninggalkan gedung. Saat di luar gedung tiba-tiba terpikirkan “Masak iya, sudah jauh-jauh ke Tasikmalaya hanya sampai di gedung resepsi aja?” 😀
Akhirnya saya dan seorang teman mulai mencari, apakah ada spot menarik yang lokasinya tidak jauh dari gedung resepsi. Dari pencarian di Internet, muncul pilihan “Waroeng Kopi Lawas E-18“. Namanya cukup menarik ya, dan kebetulan letaknya juga hanya beberapa ratus meter dari posisi kami. Saya dan teman kemudian memutuskan untuk berjalan kaki saja, karena bisa sekalian melihat-lihat kota Tasikmalaya.
Melintasi Jalan Pemuda, dalam waktu 6 menit tibalah saya di depan bangunan ruko sederhana dengan tulisan “Waroeng Kopi Lawas E-18“. Eksterior bangunannya didominasi warna merah khas seperti daerah Pecinan, dengan kusen pintu yang tidak terlalu tinggi. Saat kaki saya tiba di bagian dalam bangunan, langit-langit berwarna putih dengan dinding yang dihiasi berbagai corak batik dan beberapa bagiannya dihiasi dengan gedheg menampilkan suasana jadul yang nyaman. Sebuah lampu petromax tampak tergantung di tengah ruangan, menemani sebuah jam dinding antik yang digantung di atas pintu menuju dapur. Sederet rak kayu sederhana berwarna coklat tua memberikan nuansa “dapur simbah”, lengkap dengan sederetan botol dan ceret kaleng. Meja dan kursinya pun terlihat sederhana terbuat dari kayu. Di salah satu jendelanya tergantung sebuah sepeda onthel tua antik.
Karena siang itu hari lumayan panas, pilihan saya jatuh pada segelas es kopi mocha yang auto membuat saya menelan liur melihat gelas yang penuh embun di bagian luarnya saat pesanan saya dihidangkan di atas meja.
Di bagian depan warkop juga tersedia meja dan kursi-kursi kayu yang ukurannya kecil. Sangat cocok sebagai tempat ngobrol di pagi atau sore hari sembari menunggu gelap menjemput. Minuman yang disajikan di Waroeng Kopi Lawas E-18 ini semua berbahan dasar kopi dengan berbagai varian, seperti kopi luwak, kopi hitam Lampung, Cappucino, kopi mocha, dan berbagai kopi dengan aroma buah-buahan. Selain itu juga tersedia menu bubur ayam serta roti bakar.
Jadi, apabila mengunjungi kota Tasikmalaya, cobalah singgah di Warkop Lawas E-18, rasakan suasana “dapur simbah” yang ditawarkan di sana. Yakin deh, pasti betah berlama-lama sambil menikmati hidangan yang disajikan.