Hari sudah mulai senja ketika bus yang saya tumpangi memelankan lajunya dan akhirnya berhenti sempurna di samping sebuah bangunan besar dengan halamannya yang luas. Di bagian paling tinggi dari bangunan itu terlihat bendera Turki berkibar dengan megahnya. Dari luar, bangunan itu terlihat sudah cukup lama, namun masih sangat kokoh.
Saya berjalan kearah halaman luas itu, di tengah bangunan terlihat sebuah pintu besar yang terbuka setengahnya. Beberapa anak terlihat sedang bermain di halaman tersebut. Oh, ternyata itu adalah bangunan Sultanhani Caravanserai. Saya mendekati pintu, seorang bapak tua tampak memegang setumpuk karcis untuk masuk ke bagian dalam bangunan. Saya membeli karcis seharga 10 TL untuk masuk ke dalam Sultanhani Caravanserai.
Begitu kaki saya memasuki komplek bangunan, di tengah komplek terlihat sebuah bangunan dengan jendela kecil di bagian atasnya dan sebuah lengkungan besar sebagai akses di bagian bawah jendela. Terlihat bahwa komplek Sultanhani Caravanserai sedang dalam tahap perbaikan, sehingga saya hanya bisa mengeksplore sebagian halamannya saja. Di sisi kanan bangunan terlihat lengkungan-lengkungan besar seperti pintu yang bersisian antara lengkungan satu dengan lainnya dan lorong panjang yang juga berbentuk lengkungan-lengkungan besar. Sementara di sisi kiri terlihat dinding bangunan dengan beberapa pintu yang lebih kecil.
Saya penasaran, sebenarnya dahulu Sultanhani Caravanserai ini apa sih?
Beralamat di Cumhuriyet Mahallesi, Konya Aksaray Yolu, 68000 Sultanhanı/Aksaray Merkez/Aksaray, Turkey, Sultanhani Caravanserai merupakan bangunan besar peninggalan Sultan Ottoman. Bangunan ini dulu difungsikan sebagai hotel dan lokasi bertemunya para pedagang Konya – Aksaray di sepanjang jalur sutera yang melalui Anatolia sebelum melanjutkan perjalanan menuju Cappadocia.
Sultanhani Caravanserai menyediakan fasilitas penginapan dan makan secara gratis utnuk semua pedagang dan pengunjung yang singgah di sana, termasuk binatang tunggangan dan pembawa barang dagangan. Para pedagang dan pengunjung Sultanhani Caravanserai diperbolehkan menginap selama paling lama 3 hari sebelum melanjutkan perjalanannya. Semua fasilitas itu disediakan oleh para orang kaya di Selçuk.
Bangunan Sultanhani Caravanserai merupakan mahakarya dari arsitek Muhammad bin Havlan el-Dimiski (Muhammad bin Khalwan al-Dimashqi) atas permintaan Sultan Aladdin Keykubat I di tahun 1228-1229. Bangunan ini menempati area seluas 4800 msq, terdiri dari 2 blok terpisah, blok pertama dilengkapi dengan pintu marmer besar, halaman dan beberapa kamar, dan sebuah masjid untuk para pedagang. Kemudian blok ke-2 berisi kandang kuda, gudang, perbendaharaan, bengkel, 2 pemandian Turki dan gudang makanan. Di bagian tengah bangunan terdapat sebuah menara pengawas setinggi 15 meter.
Saya terkagum-kagum dengan arsitektur dan bentuk bangunannya, dan sebenarnya sangat penasaran untuk mengeskplor bagian dalamnya. Namun sayang, karena hari yang semakin gelap, saya pun harus segera meninggalkan bangunan Sultanhani Caravanserai.