Siang itu setelah menjelajahi Selat Bosphorus menggunakan kapal, saya berkesempatan melihat-lihat kawasan Ortaköy. Sebuah wilayah di tepi Selat Bosphorus yang dipenuhi dengan galeri seni, klub malam, kafe, bar dan restoran.
Di Ortaköy saya melihat sebuah bangunan hotel yang menurut informasi merupakan hotel termahal di seantero Turki, The Stay, yang letaknya persis menghadap ke Selat Bosphorus. Sehingga dapat melihat jelas Jembatan Bosphorus, yang menghubungkan Turki dari benua Asia dan Turki yang berada di benua Eropa, Maiden Tower, masjid Ortaköy dan beberapa bangunan ikonik Turki lainnya.
Saat saya tiba di Ortaköy, di Selat Bosphorus sedang berlangsung race perahu layar. Perahu dengan layar beraneka warna terlihat berpacu, berusaha menjadi yang pertama tiba di garis finish. Suasana race sangat ramai, dan menjadi daya tarik khusus bagi pengunjung yang saat itu sedang berada di kawasan Ortaköy.
Setelah race selesai, saya mencoba meng-explore kawasan Ortaköy. Dan saat sedang berjalan melintasi sebuah gang kecil yang dipenuhi dengan kafe dan beberapa tenda penjual souvenir, saya menemukan bangunan unik yang tampaknya sudah cukup tua.
Awalnya saya ragu untuk masuk karena sepertinya bangunan itu tidak terbuka untuk umum. Namun setelah ada beberapa pengunjung yang datang dan bisa memasuki bangunan tersebut, akhirnya saya pun menaiki tangga bangunan cantik itu.
Tangga bangunan itu terbuat dari marmer dengan nuansa putih dan ada di 2 sisi, kanan dan kiri. Railing dari tangga marmer tersebut terbuat dari besi yang dicat putih dengan detil yang menarik. Di sisi tangga sebelah terdapat sebuah papan yang berisi aturan bagi pengunjung yang akan memasuki bangunan. Dan di sisi kiri pintu masuk terdapat tulisan Ortaköy Mosque or Büyük Mecidiye Camii (Masjid Agung Kekaisaran Abdülmecid).
Ternyata bangunan unik tersebut adalah sebuah masjid yang dibangun pada tahun 1854-1856 oleh Sultan Abdülmecid I. Masjid ini dirancang oleh arsitek Armenia Utsmaniyah Garabet Amira Balyan (1800-1866) dan putranya, Nigoğayos Balyan (1826-1858). Masjid ini sempat dipugar pada 1960-an serta antara tahun 2011 dan 2014. Yang menarik dari bangunan mesjid ini selain bentuk arsitekturnya yang unik, juga warna pink yang mendominasi kubah, eksterior dan interiornya.
Eksterior Büyük Mecidiye Camii ini bergaya Utsmaniyah Neo-Baroque, memiliki dua menara ramping dan satu kubah. Kubah aslinya terbuat dari batu bata, namun setelah mengalami kerusakan (retak) akhirnya direnovasi menggunakan beton.
Masih ingat dengan tangga di 2 sisinya yang saya ceritakan di awal? Tangga ini merupakan tangga simetris dengan masing-masing 11 anak tangga yang mengarah ke pintu masuk. Dan di atas pintu masuknya terdapat puisi yang ditulis oleh penyair Ottoman Ziver. Di kanan kirinya terdapat apartemen sultan berbentuk U. Apakah apartemen tersebut masih dihuni ? Entahlah, saya tidak mendapatkan informasi mengenai itu saat mengunjunginya.
Saat saya tiba di bagian dalamnya, interior dengan dominasi warna pink, teracota dan kuning gading, jendela kaca besar, kaligrafi serta ornamen indah tampak memenuhinya. Büyük Mecidiye Camii memiliki 12 jendela kaca besar di bagian atas, serta 8 jendela kaca kecil di bagian bawahnya sehingga cahaya bisa masuk dan menerangi bagian dalamnya. Langit-langit kubahnya dihiasi dengan kaligrafi dan ukiran beraneka warna. Tinggi kubahnya mungkin setara bangunan 2 lantai, sehingga suasananya terasa sejuk karena sirkulasi udara yang sangat terbuka. Di bagian tengah kubah, tergantung sebuah lampu kristal besar yang sangat cantik, dan 8 lampu kristal lainnya yang lebih kecil ukurannya mengelilingi lampu kristal besar tadi. Cahaya matahari yang menembus jendela-jendela kaca besar membiaskan beraneka cahaya dan membuat ruangan di bagian dalam masjid terang benderang. Di bagian ujung depan terdapat mimbar kecil terbuat dari marmer yang dihiasi dengan kaligrafi yang ditulis sendiri oleh Sultan Abdülmecid I
Saat berada di dalam Büyük Mecidiye Camii, rasanya saya ingin waktu berhenti, agar saya bisa berlama-lama menikmati seluruh detil arsitektur dan interiornya. I’m falling in love!
Büyük Mecidiye Camii terbuka untuk umum mulai pukul 9 pagi hingga 6 sore, namun akan ditutup bagi pengunjung selama waktu sholat. Untuk menuju lokasinya, bisa menggunakan angkutan umum Bus 40, 40T atau 42T dari Taksim. Dari arah Kabatas, pengunjung bisa menggunakan Bus 22, 22RE atau 25E.