Search

Menikmati Sore di Asakusa dan Kuil Sensō-ji

Sore itu, setelah berkeliling Tokyo Imperial Palace, saya melanjutkan perjalanan menuju area Asakusa. Tujuannya apalagi kalau bukan ingin melihat kuil Sensō-ji yang terkenal itu. Saya berangkat dari Stasiun Tokyo yang letaknya persis berseberangan dengan Tokyo Imperial Palace. Di Stasiun Tokyo, saya menuju platform Yamanote line (for Ueno/Ikebukuro) memanfaatkan JR Pass yang berlaku selama 7 hari, jadi benar-benar dimaksimalkan penggunaannya di semua line kereta yang terintegrasi dengan JR Line (ceritanya ga mau rugi :D). Dari Stasiun Tokyo saya menuju Stasiun Kanda, kemudian transfer ke platform Ginza line menuju Asakusa. Setelah 6 stasiun, saya pun tiba di Stasiun Asakusa. Perjalanan kereta memakan waktu sekitar 25 menit dengan biaya ¥209. Setelah itu saya harus berjalan sejauh 150 meter untk mencapai lokasi kuil.

suasana sore di Asakusa
ini pertunjukan musik tradisional Jepang di salah satu sisi Asakusa
salah satu mural yang ada di Asakusa

Suasana Asakusa sore itu ramai, but not too crowded. Saya masih bisa menikmati semua suasananya, turis-turis yang datang lengkap dengan kimono dan sandal khasnya, atau turis yang ber-cosplay ria, beberapa mural Jejepangan yang dilukis pada dinding dan pintu bangunan, atraksi ninja di salah satu tempat makan, hingga atraksi musik tradisional Jepang yang ditampilkan di sebuah panggung kecil. Memang benar informasi yang saya baca bahwa saat berada di Asakusa, kita akan merasakan suasana “old Tokyo”.

muralnya bagus-bagus, yang ini adalah pintu dari salah satu bangunan di Asakusa
pelayan restoran yang berpakaian ninja dan melakukan atraksi terjun dari atas gedung untuk melayani pengunjung
ada yang ber-cosplay ria, ada juga yang berkimono lucu
bisa lihat Tokyo Skytree juga

Sambil menikmati suasana sore, saya meneruskan langkah menuju lokasi kuil Sensō-ji. Tidak perlu menggunakan maps, apabila sudah tiba di area Nakamise-dori, cukup mengikuti arus pengunjung, pasti ketemu kok. Dan akhirnya saya tiba di Hozo-mon gate yang berada di depan aula utama kuil Sensō-ji, atau yang dikenal sebagai gerbang rumah harta karun, gerbang besar didominasi warna merah dengan desain atap bertingkat. Gerbang Hozo-mon yang asli dibangun pada tahun 942, namun telah hancur karena kebakaran dan serangan udara. Gerbang Hozo-mon kemudian dibangun kembali pada tahun 1964. Pada bangunan gerbang terdapat patung Nio (atau patung Kongo Rikishi) di kedua sisinya dan sebuah lentera besar yang menggantung persis di bagian tengah gerbang. Dulu, gerbang ini disebut Niomon, karena memiliki 2 buah patung Nio. Dan dulu, di gerbang ini terdapat ruang untuk penyimpanan harta karun selama dilakukannya pekerjaan konstruksi, sehingga gerbang Hozo-mon juga dikenal sebagai gerbang rumah harta karun.

Hozo-mon gate
lentera besar yang terdapat di tengah-tengah gerbang Hozo-mon
detil lenteranya cakep banget

Di sisi bagian dalam gerbang terdapat sepasang sandal waraji raksasa yang digantung pada masing-masing sisinya. Sandal waraji ini mulai dipasang di gerbang Hozo-mon pada tahun 1940, memiliki panjang 4,5 meter dan lebar 1,5 meter dengan berat masing-masing adalah 500 kg, sandal ini diciptakan untuk menangkal kejahatan.

sandal waraji raksasa yang terdapat di sisi dalam Hozo-mon gate
sandal waraji raksasa, beratnya 500 kg!

Di sisi kanan kiri halaman dalam kuil Sensō-ji, terdapat deretan toko yang menjual souvenir, buku untuk stempel kuil, lembar doa, jasa menulis ramalan atau sejenisnya, dan lain-lain. Suasana di halaman dalam cukup ramai, bahkan lebih ramai ketimbang suasana di luar area kuil.

suasana di halaman kuil Sensoji, ramai

Ada hal yang menarik perhatian saya saat berada di halaman dalam komplek kuil, yaitu seorang anak laki-laki kecil yang menggunakan kimono biru dengan motif burung Elang atau Rajawali dengan background alam. Motifnya bagus banget! Saya perhatikan, cukup banyak pengunjung yang datang dengan menggunakan kimono lengkap dengan sandal khasnya. Sehingga vibe-nya benar-benar seperti “old Japan”.

motif kimononya juara!!!

Sedikit sejarah dari Kuil Sensō-ji (浅草寺, atau Kinryū-zan Sensō-ji (金龍山浅草寺), yang juga dikenal sebagai Asakusa Kannon (浅草観音). Kuil ini merupakan sebuah kuil Buddha tertua di Tokyo yang berlokasi di Asakusa. Kuil Sensō-ji merupakan situs keagamaan yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan lebih dari 30 juta pengunjung setiap tahunnya, artinya lebih dari 82 ribu orang yang mengunjungi kuil setiap harinya. Tidak jauh dari kuil Sensō-ji terdapat pagoda 5 tingkat yang merupakan kuil Asakusa Shinto.

kuil Asakusa Shinto

Awal mula kuil Sensō-ji ini adalah sebuah kuil kecil yang dibangun oleh seorang Kepala Desa bernama Hajino Nakamoto dengan cara merombak rumahnya menjadi kuil pada tahun 645 M. Tujuannya adalah agar penduduk desa di Asakusa dapat menyembah patung Kannon yang ditemukan oleh dua bersaudara Hinokuma Hamanari dan Hinokuma Takenari di sungai Sumida pada tahun 628 M. Kuil tersebut didedikasikan untuk Bodhisattva Kannon (Avalokiteśvara).

Puas menikmati suasana di sekitar kuil Sensō-ji, saya pun kembali ke arah gerbang untuk meninggalkan kuil. Perjalanan pulang sedikit lebih lama karena pengunjung semakin ramai. Saya menyempatkan untuk sekalian melihat-lihat apa saja yang dijual di deretan toko yang ada di sepanjang Nakamise-dori. Terdapat kurang lebih 90 toko yang menjual berbagai kerajinan tangan, souvenir dan makanan ringan khas Jepang. Souvenir khas Jepang yang dijual antara lain, kipas, magnet kulkas, boneka, sumpit, dompet, dan sejenisnya. Kemudian toko yang menjual berbagai makanan kecil, coklat, cookies, kue beras, produk matcha dan tentu saja es krim.

Jangan lupa untuk mencoba es krim matcha ya kalau ke Jepang, parah enaknya! Ga cukup hanya beli 1, dijamin 😀

Setelah dari kuil Sensō-ji ke mana lagi ya?

romantis ya……..

 

Berikut adalah rute transportasi umum yang bisa digunakan menuju Kuil Sensō-ji:

  1. Tokyo Station – Yamanote line (for ueno/Ikebukuro) – Kanda Station – transfer ke Ginza line (6 stops) – Asakusa Station (sekitar 25 menit, ¥209) – jalan 150 meter menuju kuil Sensō-ji
  2. Shinjuku Station – Chuo line (platform 8) – Kanda Station – transfer ke Ginza line (platform 2 – lokal) – 6 stops – Asakusa Station (sekitar 29 menit, ¥356) – jalan 150 meter menuju kuil Sensō-ji

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.