Menahan rasa penasaran selama 7 tahun, akhirnya saya bisa mendatangani jembatan unik ini. Ingat film Indiana Jones? Nah, jembatan ini seringkali disebut jembatan Indiana Jones karena kemiripannya dengan jembatan yang ada di film tersebut. Warga sekitar menyebutnya “Titian Aka”, karena jembatan ini terbuat dari akar pohon-pohon besar yang ada di kedua sisi sungai yang terbentang di bawah jembatan ini.
Jembatan Akar ini membentang di atas aliran Sungai Batang Bayang, yang terdapat di kecamatan Bayang Utara, kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Kalau berkendara dari pusat kota Padang, membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 2.5 jam untuk mencapai tempat ini.
Jembatan Akar ini lebarnya hanya sekitar 1.5 meter dengan panjang kurang lebih 25 meter. Saat saya tiba, di bagian dasar/lantai jembatan dipasangi beberapa keping papan, sehingga lebih nyaman dilewati dan juga mengantisipasi beberapa bagian dasar jembatan yang sudah mulai tidak rapat lagi jalinan akar-akar yang membentuknya. Konon jembatan ini mulai dibentuk sekitar tahun 1890 dan mulai digunakan pada tahun 1916. Kurang lebih perlu waktu selama 26 tahun untuk membuat jalinan akar-akar tersebut kuat dan rapi sehingga aman untuk digunakan.
Siang itu, sungai Batang Bayang terlihat ramai oleh anak-anak yang sedang mandi berendam, kegiatan yang sangat cocok dilakukan di tengah panasnya Pesisir Selatan. Beberapa orang dewasa juga terlihat bersantai di atas batu-batu besar yang banyak terdapat di sepanjang aliran sungai.
Saya mencoba untuk menyeberangi Jembatan Akar. Kaki melangkah pelan, sementara mata menatap awas melihat dasar jembatan, mencari bagian yang paling aman untuk ditapaki. Sesekali tangan saya mencari pegangan pada seutas kawat baja yang menjadi pengaman di kanan kiri jembatan. Perlu waktu sekitar 2-3 menit untuk mencapai ujung jembatan.
Aliran air sungai yang cukup deras dan jernih, menggoda saya untuk turun ke bawah jembatan. Rindangnya pepohonan besar di lokasi cukup menahan sinar matahari yang bersinar terik siang itu, sehingga suasana di sekitar jembatan terasa sejuk.
Jembatan Akar ini mengingatkan saya dengan jembatan serupa yang ada di kampung Baduy. Mirip banget!
Kamu, sudah pernah ke Jembatan Akar yang mana?