Sabtu, 18 Mei 2013
Selesai keliling Sun Yat Sen Memorial Hall, gw dan teman-teman lanjut ke Yue Xie Park.
Dari station Sun Yat Sen Memorial Hall, naek Metro beberapa station, deket koq… cuma 2 Yuan. Keluar dari station Metro, lagi-lagi gw dan teman-teman bingung, ke kanan atau ke kiri???
Pengalaman waktu nanya arah di dekat Sun Yat Sen Memorial Hall, gw langsung aja nanya sama orang lokal yang ada di situ sambil nunjukin tulisan Yue Xie Park yang bahasa China 😀
Yes, it works!
Mbak-mbak yang gw tanyain arah ke Yue Xie Park langsung nunjukin arah ke kanan. Oh… ternyata gitu ya cara nanya arahnya…. langsung sodorin itinerary dan peta yang ada tulisan China-nya 😀
Okay, mari kita ke sana…
Di tengah polusi yang banget-banget terasanya di Kota Guangzhou, begitu sampe di taman ini…. whuaaaaahhh… segernyaaaa. Udara di Yue Xie Park sangat segar dan tampaknya bersih. Mungkin itu pengaruh dari banyaknya pepohonan yang ada di taman itu.
Untuk masuk ke taman ini, pengunjung ga dikenakan biaya, alias gratis tis tis! Itu juga mungkin salah satu penyebab taman ini sangat ramai dikunjungi oleh penduduk lokal. Yaaa…. 1, 2 adalah gw liat wajah-wajah non oriental, tapi untuk yang jilbaban kayak gw, koq blom nemu yaaaa…..
Suasana taman yang sejuk dan rindang dimanfaatkan oleh beberapa orang pengunjung untuk sekedar duduk-duduk melepas lelah, atau membaca buku, mendengarkan musik dan kegiatan santai lainnya. Beberapa keluarga terlihat membawa serta anak-anaknya, dan membiarkan anak-anaknya berlarian bebas di area taman. Emang asyik sih tempatnya….Oh iya, di taman ini banyak bangunan-bangunan tradisional China gitu… tapi karena ga ada peta lengkapnya, dan petunjuk arahnya juga gw ga apal, jadinya gw ga terlalu ngeh, ada bangunan apa aja di taman itu.
Gw dan teman-teman kemudian mencoba berkeliling, niatnya sih mo liat seluruh isi taman ini. Dari pintu masuk, kami terus berjalan ke arah tengah taman. Di sebelah kiri jalan ada danau buatan yang dilengkapi dengan beberapa perahu bebek yang bisa diengkol (pada tau dong ya perahu yang ada kepala bebeknya dan bisa diengkol kayak sepeda itu).
Di bagian tengah taman gw nemuin sebatang pohon yang dipenuhi dengan pita berwarna merah, jadi inget dengan “pohon harapan”. Dulu banget gw pernah baca, katanya di China ada kepercayaan terhadap pohon harapan. Jadi, klo kita punya harapan/keinginan, dan harapan/keinginan itu ditulis di secarik kain/pita merah, kemudian ujungnya diikat ke batu/benda yang berat, lalu dilemparkan ke arah pohon harapan, apabila kain/kertas merah itu tersangkut di pohon tersebut, maka keinginan/harapan kita akan terwujud.
Tadinya gw mo nyobain tuh, tapi ternyata pita merahnya harus bawa sendiri… hiks 🙁
Alhasil gw dan teman-teman hanya duduk-duduk aja di bawah pohon harapan itu sambil ngeliatin aktivitas di sekitarnya.
Di salah satu sudut taman, gw ngeliat ada information wall yang berupa batu marmer putih disangga dengan tiang hijau di kanan kirinya. Entah lah, apa isinya? Yang jelas itu full tulisannya China semua.
Jadi ya gw cuma motret, trus jalan ngelewatin semacam pagarnya. Dan ternyata… di dalam pagar itu gw ngeliat sebuah bangunan kuno yang klo menurut gw sih artistik ya…. (ssstttt… gw paling demen motret bangunan yang arsitekturnya ga biasa dan unik).
Di bagian kiri halaman, gw liat ada lagi pintu yang memisahkan halaman bangunan ini dengan halaman di sebelah. Penasaran dong, pengen liat. Dan akhirnya gw pun melangkahkan kaki ke sana. Di halaman sebelah, lagi-lagi gw nemuin bangunan yang ga kalah unik dan ga kalah antik dari bangunan yang sebelumnya. Hanya sayang, gw ga bisa motretnya karena angle untuk ngambil gambarnya ga ada yang pas, kehalangan pohon dan pengunjung lain yang lalu lalang di sekitarnya.
Dari situ gw balik lagi ke halaman yang sebelumnya dan kemudian memutar ke bagian kanannya. Di situ gw ngeliat sebuah jam unik dan antik yang terbuat dari batu porselen hitam. Di bagian tengahnya ada cerukan sedalam 15-20 cm. Di sekeliling cerukan itu ada guratan-guratan huruf China yang keliatan seperti yang ada di busur derajat (masih inget kan dengan busur derajat, klo dulu di sekolah disuruh ngukur sudut bangun dalam derajat, kita harus pake alat itu, alat ukur yang berbentuk 1/2 lingkaran). Di bagian dalam cerukan terlihat ada guratan garis-garis seperti yang terdapat di bola dunia.
Di salah satu sisi cerukan ada sebentuk logam yang tertanam di batu marmer itu. Logam itu sepertinya merupakan patokan arah dan sudut jatuhnya sinar matahari. Di dinding batu marmer hitam yang berbentuk segiempat itu terdapat guratan-guratan yang menunjukkan sudut dalam derajat. Ini gw tau pasti karena ada lambangnya (nol kecil yang letaknya subscribe 😀
Nih, bentuk jam antiknya kayak gini.
Udah liat jam antik, gw dan teman-teman kembali menyusuri bagian taman yang belum kami datangi. Dan emang bener…. suasananya sangat teduh, udaranya segar, jadi betah banget keliling-keliling di situ.
Selama gw keliling di Yue Xie Park, jarang banget gw ngeliat sampah yang bertebaran. Seluruh bagian dari taman terlihat bersih dan tertata dengan baik. Dan ternyata, petugas kebersihan dari Yue Xie Park selalu berkeliling dengan membawa tempat sampah beroda yang bisa didorong-dorong. Bahkan di bawah pohon harapan, gw liat ada petugas kebersihan yang dengan sigapnya nyapu di tengah hari itu. Yah… pantesan aja tamannya bersih banget…
Jempolan deh petugas kebersihannya. TOP BGT!
Udah beres keliling-keliling taman dan liat-liat bangunan-bangunan unik dan antik, akhirnya gw dan teman-teman harus menyudahi acara ngider-ngider ini. Kan harus balik ke Shenzhen lagi…
Akhirnya, balik kanan, gw dan teman-teman jalan ke arah pintu gerbang. Sekali lagi, gw appreciate banget dengan kebersihan taman ini. Harus dicontoh!
Bukan hanya dari petugas kebersihannya, tapi dari pengunjungnya juga harus diacungi jempol. Karena tadi waktu keliling taman gw sempet ngeliat pengunjung yang celingak-celinguk nyari tong sampah.
Klo di sini, pasti tu sampah udah dibuang aja seenaknya 😀
Yuk ah kita capcus, ntar ketinggalan kereta ke Shenzhen. Dari Yue Xie Park, jalan ke arah kiri trus nurunin tangga ke arah station Metro bawah tanah. Seperti biasa, tukar koin dulu… 2 Yuan sampe Guangzhou.
Udah nuker koin, trus nyari Line 2 Metro, nunggu sebentar, dan datang deh Metro-nya. Kurang lebih 10 menit kemudian, Metro sampe di Guangzhou. Gw dan teman-teman langsung ke arah loket penjualan tiket kereta cepat ke Shenzhen, beli tiket yang harganya 79.5 Yuan, trus jalan menuju ruang tunggu. Nunggu bentar, karena kereta cepatnya klo ga salah adanya hanya tiap jam, tapi kebetulan pas gw dan teman-teman nyampe di ruang tunggu, waktunya pas dengan waktu kedatangan kereta ke Shenzhen.