18 Oktober 2015
Cerita perjalanan kali ini sedikit berbeda dengan cerita perjalanan yang biasa saya tulis. Kali ini perjalanan saya hanya di seputaran Jakarta, tepatnya di daerah Jakarta Timur. Cukup dekat kan? Tapi, kenapa saya mengatakan ini perjalanan? Karena di tempat ini lah saya melihat sesuatu yang berbeda, yang memberikan pengalaman baru bagi saya. Mau tahu bagaimana perjalanan saya seharian ini di Jakarta Timur? Yuk, dibaca….
Perjalanan ini berawal dari sebuah mention seorang teman di social media mengenai kegiatan di akhir Minggu di sebuah Rumah Belajar di daerah Rawamangun sekitar sebulan yang lalu. Saya diminta mendongeng untuk adik-adik di sana, hanya karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, membuat saya belum bisa memenuhi undangan itu. Hingga tiba lah di hari Minggu ini, saya berusaha memenuhi janji untuk datang ke sana. Tapi itu pun masih menunggak janji untuk mendongeng, karena persiapan yang belum ada.
Berbekal petunjuk rute dari hasil chat dengan Egy, jadilah tadi pagi saya menyusuri jalanan Jakarta yang Alhamdulillah lancar banget, sehingga rute Sudirman – Rawamangun ditempuh hanya dengan 45 menit menggunakan bus Trans Jakarta. Juara kan?
Acara hari ini di Rumah Belajar Rawamangun sebenarnya jam 9 pagi. Dan dengan pertimbangan karena saya menggunakan transportasi umum, saya pun memutuskan untuk berangkat lebih pagi, ya….. ga terlalu pagi sebenarnya, sekitar jam 7.30 wib. Tapi karena jalanan Jakarta lancar jaya, jadilah jam 8 lebih 10 menit saya sudah duduk manis menunggu Egy di Halte UNJ.
Dan….. karena Egy baru mau berangkat, saya pun diberi ancer-ancer lokasi @rumbelraw. Baiklah, mari kita cari lokasinya.
Turun dari halte UNJ, saya mengambil jalan ke arah tempat cuci mobil untuk mencari Gang Pemuda III A. Memasuki gang yang tidak terlalu besar itu, saya melangkah kan kaki menyusuri jalanan beton itu untuk mencari Bakso Pakde yang menjadi ancer-ancer lokasi yang paling dekat dengan @rumbelraw.
Tempat Bakso Pakde ketemu, tapi waktu saya bertanya dengan penghuni di sana, ternyata bapak itu tidak mengetahui di mana lokasi @rumbelraw. Dan akhirnya saya memutuskan untuk menunggu Egy tiba, baru kemudian ke @rumbelraw.
Sekitar 10 menit kemudian Egy sampai, dan ternyata lokasi @rumbelraw itu sederet dengan Bakso Pakde. Agak mengherankan juga ya, kenapa waktu saya tanya bapak tadi beliau ga tau di mana lokasinya? 😀
Saya tiba di sebuah bangunan terbuka, boleh dibilang permanen, berdinding dan berlantai semen kasar, dengan sehelai karpet karet di salah satu sudutnya. Di sudut yang lain terlihat sebuah meja pingpong tergeletak, berdebu. Di dinding yang paling luas, terpampang sebuah kertas kuning mengkilat dengan tulisan Rumah Belajar Rawamangun dengan huruf beraneka warna. Saat saya tiba di sana, belum ada terlihat adik-adik yang akan mengikuti kegiatan pagi itu. Saya dan Egy kemudian duduk dan menunggu adik-adik datang, dan benar saja… tak lama kemudian muncul 3 adik perempuan kecil, Bunga, Naysilla dan Indah.
Kami menunggu hingga adik-adik yang datang cukup banyak. Hari ini rencananya adik-adik akan diajak bermain “Amazing Race”.
Setelah adik-adik yang datang mencapai angka sekitar 21 anak, dan kakak-kakaknya juga lumayan banyak, sekitar pukul 09.30 pun acara dimulai.
Adik-adik kemudian dibagi menjadi 4 kelompok, yang masing-masing kelompok akan didampingi oleh seorang kakak untuk memonitor mereka di lapangan. Ditetapkan bahwa untuk permainan ini akan ada 3 pos yang harus didatangi oleh adik-adik. Dan di setiap pos tersebut nantinya adik-adik akan menerima sejumlah soal dalam bentuk hitungan dan Bahasa Inggris.
Berbaris di lapangan yang ada di depan Rumah Belajar, adik-adik mulai belajar membuat yel-yel untuk kelompoknya. Seru melihat mereka menghapal yel-yel dengan berbagai gaya. Setelah semua hapal, permainan pun dimulai.
Kelompok 1 yang beranggotakan Indah, Bunga dan Naysilla mulai membaca petunjuk yang diberikan oleh kak Yaya. Petunjuk yang dibuat di selembar kertas origami biru bertuliskan “Di sini, adik-adik bisa belajar mengaji”. Adik-adik dari kelompok 1 membaca dengan cepat dan segera menuju pos 1 yang terletak di depan sebuah mushola. Di sana sudah menunggu kak Fenti dan seorang kakak lainnya. Di pos ini adik-adik dihadapkan pada beberapa soal Matematika sederhana, mulai dari penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Indah, Bunga dan Naysilla bekerja cepat, membaca soal yang ada di potongan-potongan karton kuning, menghitung dan mencari jawabannya di karton kuning kecil lainnya. Soal-soal tersebut harus mereka selesaikan dalam waktu 5 menit.
Selagi kelompok 1 menyelesaikan soal-soal yang ada, Kelompok 2 ternyata sudah tiba di pos 1. Ini adalah kelompok yang anggotanya adik cowok semua, Udin, Ramzi, Riski, Radit, Ipul dan Ikhsan. Kehebohan mulai muncul karena Kelompok 1 sedang berjuang menyelesaikan soal yang ada, sementara Kelompok 2 sudah mulai penasaran untuk segera melihat soal yang diberikan. Dan akhirnya Kelompok 1 berhasil menyelesaikan soal-soal tersebut dan melanjutkan permainan ke pos selanjutnya. Kelompok 2 pun mulai melihat dan mencoba menyelesaikan soal Matematika di pos 1. Dan….. Kelompok 3 ternyata juga sudah tiba di pos 1. Heboh, rame….
Kelompok 2 berhasil menyelesaikan seluruh soal Matematika dan mulai bergerak ke pos selanjutnya. Giliran Kelompok 3 yang mencoba menyelesaikan soal-soal hitungan yang ada, dengan ditunggu oleh Kelompok 4 yang juga sudah tiba di pos 1 tersebut.
Selanjutnya, di pos 2, adik-adik dihadapkan pada sejumlah soal padanan kata dalam Bahasa Inggris. Dengan durasi waktu yang sama, 5 menit, setiap kelompok harus mencoba menyelesaikan semua soal tersebut.
Melihat mereka membaca, berpikir dan mencari jawabannya dengan cepat, cukup membuat saya terkesima. Mereka terdiri dari anak usia sekolah dasar dengan kelas yang bervariasi. Tapi pemahaman mereka terhadap Matematika dan Bahasa Inggris, menurut saya cukup baik. Dan itu suatu hal yang membanggakan, dengan melihat fasilitas yang mereka miliki.
Setelah menyelesaikan soal-soal padanan kata dalam Bahasa Inggris di pos 2, adik-adik lanjut lagi menuju pos 3. Di sini pun mereka diberikan soal-soal dalam Bahasa Inggris. Hanya saja kali ini adalah mereka harus mencocokkan gambar macam-macam buah dan sayuran dengan namanya dalam Bahasa Inggris.
Kalau kita yang biasa menonton acara The Amazing Race di televisi, kita akan melihat petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam bentuk yang sangat unik, diletakkan di tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tapi permainan Amazing Race yang dilakukan oleh adik-adik ini jauh lebih sederhana dari yang biasa kita saksikan di televisi. Pos-pos permainan menggunakan teras kecil sebuah mushola, teras sebuah Taman Kanak-Kanak dan halaman terbuka. Adik-adik harus jalan menyusuri gang dan berpanas-panas dari pos yang satu ke pos yang lain. Tapi, tidak satu pun wajah mereka yang menunjukkan kelelahan, kebosanan. Yang terlihat adalah wajah-wajah antusias dan bersemangat, walau keringat mulai membasahi wajah dan baju yang mereka gunakan.
Setelah seluruh kolompok menyelesaikan semua soal yang diberikan dari 3 pos yang ada, kemudian semua berkumpul kembali di lokasi @rumbelraw.
Di tengah cuaca yang sangat panas siang itu, segelas air mineral yang dibagikan kepada adik-adik dan kakak-kakak yang hadir di sana cukup menyegarkan tenggorokan. Terlebih setelah datangnya 2 teko besar es teh manis yang diantarkan oleh salah seorang ibu. Segeeeeeeerrrrrr……
Siang itu, setelah Amazing Race, ternyata @rumbelraw kedatangan tamu istimewa, yaitu kak Catur dan boneka Tono. Kak Catur akan mendongeng untuk adik-adik di sana. Dengan ditemani boneka Tono, kodok dan harimau, kak Catur pun mendongeng mengenai perilaku terhadap sesama, yaitu tidak boleh sombong. Mengambil ilustrasi dari kehidupan binatang di hutan, dengan percakapan antara kodok dan harimau yang saling membantu dengan mengharapkan imbalan, ada pesan tersirat di balik cerita itu, yaitu jangan pamrih apabila membantu yang lain, dan jangan lah sombong dengan kelebihan yang kita punya.
Setelah dongeng selesai, boneka Tono membantu membacakan hasil permainan Amazing Race. Disebutlah nama Udin, Naysilla dan seorang lain adik perempuan sebagai peserta yang paling aktif. Kemudian nama Lean dan Putri sebagai peserta yang paling heboh 😀
Acara hari ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Radit dan Riski.
Terima kasih adik-adik, hari ini kakak senang sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan kalian. Tetap jaga semangat untuk selalu belajar ya…. Fasilitas bukan lah segalanya untuk sukses. Selama kalian punya semangat, insyaallah kalian bisa sukses. Semangat!!!