— Masih Day-1 —
Situasi perjalanan menuju Lembah Anai |
Menyusuri jalan menuju Kota Padang Panjang di permulaan pagi… di kanan kiri jalan terlihat hijaunya persawahan, kebun, pemukiman penduduk, kompleks pasar, tebing batu dan sungai silih berganti. Mata gw seolah ga mo berkedip (norak banget yak)… ya kapan lagi memanjakan mata yang biasanya hanya ketemu dengan dinding-dinding beton di Jakarta, iya ga???
Situasi jalanan dari arah Kota Padang |
Tiba-tiba si unyu berhenti di pinggir jalan, di depan sederetan warung-warung kecil yang menawarkan berbagai suvenir cantik khas Sumatera Barat.
“Koq berhenti di sini?” semua teman-teman pada nanya. Ternyata… kami sudah tiba di depan air terjun Lembah Anai.
Situasi jalanan ke arah Kota Padang Panjang |
“Mana air terjunnya?” gw nanya ke Hendra. Eh… ga dijawab dong, cuma tangannya nunjuk ke depan… gw ikutin tuh arah jarinya… jreeeennnggg… di depan gw ada undakan tangga batu dan di ujungnya ada sebuah air terjun yang sebenarnya ga terlalu gede sih, tapi cukup asri. Mengingat lokasinya yang benar-benar berada di pinggir jalan raya.
Air Terjun Lembah Anai |
Menapaki undakan tangga batu, gw pun sampe di pinggir bebatuan yang memagari kolam tampungan air terjun. Kolam tampungannya itu kolam alami lho… jadi air yang berasal dari air terjun Lembah Anai akan langsung mengalir melalui aliran sungai kecil yang ada di situ, entah sampe ke mana??? Suasana di lokasi air terjun cukup sejuk, dan cipratan airnya juga kadang cukup bikin gw panik menyelamatkan posisi lensa kamera 😀 (klo gw yang basah sih ga masalah, tapi kalo kamera…. OH NO!).
Setelah ambil beberapa angle, dan poto-poto narsis di pinggir air terjun, kami melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya Minangkabau Village….