Dataran Sumba terkenal dengan kering dan tandusnya. Namun kesan itu mendadak hilang saat saya menginjakkan kaki di air terjun Lapopu. Air terjun Lapopu ini dikenal sebagai air terjun paling tinggi di Nusa Tenggara Timur, dengan ketinggian sekitar 90 meter dengan tipe yang berundak-undak. Air terjun ini berada di kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Berada di tepian Sungai Wanokaka yang merupakan pecahan dari Sungai Labariri yang muncul dari dalam sebuah gua, air terjun ini memiliki air yang berwarna hijau toska bergradasi dengan debit yang cukup deras. Pemandangan di sekitar air terjun pun masih sangat asri.
Lokasi air terjun Lapopu ini hanya sekitar 18 km dari kota Waikabubak, ibukota kabupaten Sumba Barat. Bila ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 4 akan memakan waktu sekitar 32 menit. Apabila berangkat dari kota Waikabubak, arahkan kendaraan menuju ke arah Bera Dolu sejauh 3.9 km, kemudian belok ke kiri sejauh 7.5 km dan dilanjutkan sejauh 7 km ke arah Manurara. Maka tibalah di lokasi air terjun Lapopu, Desa Rewarara, kecamatan Wanokaka, kabupaten Sumba Barat.
Dari area yang bisa digunakan untuk memarkir kendaraan, saya melewati sebuah bangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) Lapopu, kemudian menyusuri jalan tanah setapak dan menyeberangi sebuah jembatan bambu yang terbentang di atas aliran sungai yang berasal dari air terjun. Jembatan bambu itu sangat sederhana, untuk menyeberanginya pun tidak boleh berebutan karena mempertimbangkan kekuatan dan daya tamping dari jembatan itu sendiri. Setelah menyeberangi jembatan, saya masih harus menuruni sebuah tangga yang juga terbuat dari bambu untuk tiba di depan lokasi air terjun.
Saat tiba di depan air terjun, suasana sejuk langsung terasa. Percikan-percikan air terjun terasa segar di wajah saat angin bertiup. Di sekitar air terjun pepohonan sangat hijau dan cukup lebat. Hilang sudah kesan tandus dan keringnya Sumba begitu tiba di sana, yang ada hanyalah sejuk, teduh dan segar. Air berwarna hijau toska terlihat deras menuruni tebing yang cukup tinggi. Apabila ingin merasakan langsung betapa segarnya air terjun Lapopu, silakan untuk langsung nyemplung dan berenang di area di bawahnya. Untuk merasakan sensasi yang berbeda, cobalah mendekati tebing batu dan rasakan cucuran air terjun yang jatuh langsung ke kepala dan badan.
Kondisi di sekitar air terjun sangat teduh, tanah di sekitarnya terasa lembab. Menikmati siang yang tadinya terasa sangat panas dan tiba-tiba berganti menjadi sejuk dan segar sungguh pengalaman yang “wah”, mengingat saat itu saya sedang ada di tanah Sumba.
Sumba memang sepenggal surga di Timur Indonesia tercinta ini. Pantai-pantai indah, jajaran bukit yang membentang luas, air terjun, hingga padang rumput pun memberikan keindahan tersendiri yang semakin mempercantik Indonesia. Jadi, kapan kamu mau jalan-jalan ke tanah Sumba?